Linkbucks

Sabtu, 29 Januari 2011

Clijsters juara putri Australia terbuka 2011

Ajang tennis Australia terbuka 2011 hampir mencapai penutupan setelah sore tadi di gelar partai final putri antara Kim Clijsters ( Belgia ) melawan Li Na ( China ). Praktis hanya tersisa satu partai penutupan paling bergengsi antara Novak Djokovic melawan Andy Murray yang akan dilangsungkan besok tanggal 30 Januari 2011.

Partai final tunggal putri antara Clijsters melawan Li berlangsung seru setelah pemain peringkat 9 asal China tersebut sempat memimpin terlebih 6-3 di set pertama. Li yang sempat di atas angin setelah di semifinal mengalahkan unggulan pertama Caroline Wozniacki. Sayangnya di set kedua semangatnya mulai mengendur setelah beberapa kali smash dan pukulan Li beberapa kali berhasil di balikkan oleh Clijsters yang akhirnya memenangi set kedua juga dengan skor 6-3. Di set terakhir Li Na yang sudah hilang semangat ditambah lagi menurunnya stamina akibat beberapa kali smash yang tak berbuah hasil akhirnya menyerah kalah dengan skor sama 6-3.

Hasil tersebut memastikan Clijsters keluar sebagai juara tunggal putri. Gelar grand slam ini adalah yang kedua setelah comeback dari pensiun. Grand slam pertamanya adalah US open 2010 selang beberapa bulan setelah comebacknya.

Buat Li Na walaupun ia gagal mencapai impian memenangi Grand Slam pertamanya namun ia telah mencatat rekor sebagai pemain asia pertama yang mencapai final. Tahun 2011 ini memang awal yang sangat luar biasa buat Li Na. Peringkatnya naik drastis setelah beberapa tahun yang lalu selalu mentok di peringkat 20 an. Kini ia menduduki peringkat ke-9 belum lagi setelah berhasil mencapai final mungkin saja peringkatnya akan kembali naik.

Pencapaian Li Na membuktikan bahwa pemain-pemain dari benua Asia memang pantas serta berpotensial termasuk Indonesia. Petenis-petenis putri Indonesia pernah mengharumkan nama negaranya sebut saja Yayuk Basuki ( pernah mencapai semifinal Wimbledon ), Angelique Widjaja ( Juara Wimbledon junior ) dan Wynne Prakusya. Namun belakangan nama-nama petenis kita tidak pernah terdengar lagi sepak terjangnya. Sudah saatnya harus membenah diri dan mencari bibit berbakat contohi saja Li Na mungkin suatu hari nanti negara kitalah yang menjuarai tuh Grand Slam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar